• English
  • Bahasa Indonesia

Nelson Gunakan Hak Pilih di Sulut

Manado, Badan Pengawas Pemilu – Pimpinan Bawaslu Nelson Simanjuntak menilai pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 di Indonesia secara umum berlangsung aman, tertib dan lancar. Hal ini dibuktikan dengan minimnya pelanggaran baik administratif maupun pidana yang dilaporkan ke Bawaslu provinsi maupun Bawaslu RI. Dua pasangan Capres/Cawapres yang bertarung beserta tim sukses mereka di pusat dan daerah dinilai memenuhi janji, menciptakan suasana kondusif pada hari H Pilpres.

“Kita patut bersyukur penyelenggaraan Pemilu Presiden di Indonesia telah berlangsung lancar, aman dan damai. Siapapun yang terpilih dan memimpin negeri ini, itu pemimpin kita semua, dan kita harus tetap bersatu memberi dukungan,” kata Nelson kepada wartawan di sela-sela pengawasan Pilpres di Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (9/7) siang.

Jajaran Bawaslu baik di tingkat pusat maupun daerah lanjut Nelson, dalam posisi netral dan sedapat mungkin memastikan setiap warga negara yang mempunyai hak pilih dapat menyalurkan haknya itu pada hari pemungutan suara sesuai peraturan perundangan.

Nelson bersama istri Tiominar Butar-butar menggunakan hak pilihnya di TPS II Kelurahan Luaan, Kabupaten Tondano Timur dengan menukarkan formulir A5 yang dibawanya dari Jakarta. Pada hari itu, Tim Supervisi Bawaslu RI didampingi seluruh pimpinan Bawaslu Provinsi Sulut (Herwyn Malonda, Jhony A Suak, Syamsurijal A.J Musa) melakukan pemantauan serentak di sejumlah titik TPS untuk memastikan pelaksanaan pemungutan suara tidak bermasalah.

Sehari sebelum Pilpres, Nelson menyempatkan diri melakukan pertemuan dan berkoordinasi dengan Pimpinan Bawaslu Sulut dan sebagian Panwaslu Kabupaten/kota di Provinsi Sulut untuk memastikan kesiapan penyelenggara Pemilu khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam hal ketersediaan logistik Pilpres dan titik-titik pengawasan yang harus dilakukan jajaran Bawaslu. 

Tim Supervisi yang dipimpin Nelson melakukan kunjungan ke 8 TPS di 4 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara yakni di Kota Tomohon, Tondano Kabupaten Minahasa termasuk ke Lapas Tondano, Kota Manado dan Kota Bitung. Ikut mendampingi komisioner KPU kabupaten/kota setempat. Pada saat supervisi, Tim Bawaslu bertemu dengan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dan Ketua KPU Sulut Yessy Momongan di TPS VII Desa Paceda Kecamatan Madidi Kota Bitung. Gubernur dan Kapolda Sulut, Kajati Sulut serta jajarannya melakukan supervisi langsung ke sejumlah TPS.

Sementara itu Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda dan pimpinan Bawaslu Sulut Jhony A Suak menjelaskan, pelaksanaan Pilpres di Provinsi Sulawesi Utara berlangsung sebagaimana yang mereka harapkan, yakni aman, tertib, damai dan nyaris tidak ada pelanggaran. Hanya ada laporan alat peraga kampanye masih terpampang di satu TPS dan sebagian kecil warga tidak dapat menggunakan hak pilihnya dikarenakan tidak terdaftar di DPT setempat dan tidak membawa formulir A5.

“Tadi ada yang melapor, ada satu orang warga yang mencoblos dua kali di dua TPS yang berbeda, itu sudah kita tindaklanjuti dan diproses,” ujar Jhonny.

Menurut Jhony, animo masyarakat Sulut dalam Pilpres meningkat dibandingkan Pileg 9 April 2014 lalu. Hal ini dikarenakan pilihan capres/cawapres hanya ada dua pasang sehingga lebih praktis dan tidak menyita waktu pemilih. Pengawasan yang dilakukan jajaran pengawas pemilupun lebih mudah dibanding pileg.

Hal ini diamini Anna (54) yang mencoblos di TPS I Desa Leloko Kecamatan Rembokan Kabupaten Minahasa. “Kita bisa lebih cepat selesainya, tak lama-lama di TPS. Cuma ada dua pasang yang dipilih, tinggal coblos satu, kita sudah bisa pulang. Tidak seperti waktu kemarin (Pileg), kita dikasih empat kertas,” ujarnya.

Antusias masyarakat Sulut juga nampak saat penghitungan suara dimulai. Hal ini terlihat jelas antara lain di TPS VII Desa Paceda Kecamatan Madidi Kota Bitung. Warga setempat berkerumun dan turut memperhatikan proses penghitungan suara dan pencatatannya oleh KPPS, pengawas pemilu dan saksi. Ketika penghitungan suara berakhir, seketika terdengar tepuk tangan riuh dan sorak sorai pendukung pasangan capres  tertentu. Wajah-wajah gembira karena jagonya menang jelas terlihat. Sementara warga yang jagonya kalah di TPS tersebut juga ikut bertepuk tangan dan saling melempar ejekan bernada canda.

Penulis                 : Raja Monang Silalahi

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu