Makassar, Badan Pengawas Pemilu – Proses penghitungan suara Pemilu Presiden di tingkat KPU Provinsi tanggal 18-19 Juli 2014 saat ini masih berlangsung di tingkat provinsi dan akan dilanjutkan ke tingkat rekapitulasi nasional pada tanggal 20-22 Juli 2014. Ketua Bawaslu RI Muhammad, meminta semua jajarannya bersikap netral dalam artian sebenar-benarnya. Hal ini guna menjaga independensi dan kredibilitas Bawaslu.
“Kami tidak main-main, kepada nomor urut satu saya tegas, kepada nomor urut dua saya tegas. Anda bisa lihat rekomendasi Bawaslu RI, pernah kita layangkan rekomendasi pelanggaran ke Pak Prabowo, pada waktu yang sama kita layangkan rekomendasi ke Pak Jokowi juga melanggar. Tidak bisa ada pembedaan, ini sangat-sangat besar dampaknya, kalau seorang ketua Bawaslu tidak netral, monggo saya siap dikoreksi, siap dikritik, tetapi dengan fakta,” kata Muhammad ketika didaulat menyampaikan sambutan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi suara Pilpres Provinsi Sulsel di Hotel Grand Clarion, Makassar, Sabtu (19/7) siang.
Oleh karenanya, Muhammad mengingatkan penyelenggara Pemilu Bawaslu dan KPU bahwa kata netral saja tidak cukup diucapkan melainkan dijalankan dengan sikap dan perbuatan. “Jadi minta maaf, kalau anda yang hobi suka duduk ngopi bareng dengan teman anda tim sukses, jangan dulu lah anda ngopi bareng dengan tim sukses. Memang anda tidak bicara apa-apa di warung kopi tapi publik susah mengerti bahwa anda bukan bagian dari tim sukses. Ngopinya masing-masing di rumah saja. Nanti selesai pilpres, selesai penetapan KPU, waktu anda sudah menjadi warga negara yang tidak punya afiliasi, barulah,” papar Muhammad disambut tawa peserta rapat pleno.
Ketua Bawaslu RI mengapresiasi positif suasana keterbukaan dan akomodatif dalam rapat pleno rekapitulasi Pilpres Provinsi Sulsel di Makassar. Sebab KPU, Bawaslu maupun saksi capres dinilai membuka diri dan terbuka untuk menyampaikan keberatan dan koreksinya. Sehingga sidang yang sempat beberapa kali di skors untuk mendapatkan titik temu, dapat dibuka kembali dalam waktu yang relatif singkat.
Muhammad mengungkapkan, hari Minggu (20/7) ini, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus mengundang dua pasangan capres, penyelenggara Pemilu KPU dan Bawaslu serta ketua maupun kepala lembaga-lembaga tinggi negara untuk menggelar rapat bersama. Agendanya konsolidasi dan silaturahmi jelang penetapan hasil rekapitulasi nasional Pilpres 22 Juli 2014 ini.
“Setiap potensi kerawanan ketika penetapan itu tetap ada, tapi sejumlah koordinasi kami dengan pihak TNI, BIN, POLRI dan KPU, semuanya alhamdulilah kita bisa konsolidasikan supaya kekhawatiran itu tidak terjadi. Besok di istana, presiden mengundang kedua capres, penyelenggara pemilu dan ketua-ketua lembaga negara untuk menyongsong penetapan capres. Ini upaya-upaya bagaimana membuat dingin, membuat teduh suasana sehingga kekhawatiran itu tidak terjadi. Memang setiap elemen bangsa harus bisa mengambil peran signifikan untuk membuat suasana kondusif menjelang penetapan presiden,” kata Muhammad menanggapi pertanyaan wartawan, soal kekhawatiran rusuh saat penetapan rekapitulasi nasional.
Rapat pleno terbuka KPU Provinsi Sulsel tentang hasil rekapitulasi suara Pilpres 9 Juli 2014 pada akhirnya dapat berakhir mulus pada Sabtu (19/7) sore sekitar pukul 17.00 wib. Meskipun ada beberapa catatan dalam penetapan tersebut, namun secara umum hasil penetapan suara Pilpres Provinsi Sulsel dapat diterima semua komponen yang hadir dalam pleno tersebut.
Penulis : Raja Monang Silalahi