Jakarta, Bawaslu – Gugus tugas pengawasan kampanye di lembaga penyiaran menegur dengan keras pada empat partai yakni, Hanura, Golkar, NasDem, dan Demokrat serta beberapa stasiun televisi karena menayangkan iklan kampanye yang melanggar ketentuan dalam Peraturan KPU.
“Kelebihan spot merupakan pelanggaran administrasi. Kami merekomendasikan kepada KPU untuk menegur keras partai politik yang memasang lebih dari ketentuan. Kami juga rekomendasikan kepada KPI untuk menegur beberapa stasiun televisi yang menayangkan iklan kampanye yang melebih spot,” kata Pimpinan Bawaslu Nelson Simanjuntak, dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (28/3).
Menurut Nelson, Bawaslu sudah memperingatkan kepada peserta pemilu melalui berbagai macam bentuk sosialisasi agar tidak melanggar peraturan yang sudah ditetapkan oleh KPU. Namun, partai-partai tersebut sepertinya tidak takut dan cenderung mengacuhkan peringatan dari Bawaslu.
Oleh sebab itu, tambah Nelson, pihaknya berjanji akan memberikan sanksi yang lebih keras terhadap partai politik yang terus melakukan pelanggaran tersebut, termasuk memberi rekomendasi melarang aktivitas kampanye di televisi sampai pembatalan sebagai peserta pemilu.
Untuk diketahui dalam Peraturan KPU dijelaskan bahwa, setiap partai politik hanya diperbolehkan menayangkan iklan kampanye sebanyak 10 spot dengan durasi 30 detik untuk setiap televisi dan 60 detik untuk radio. Peraturan tersebut sudah disosialisasikan jauh-jauh hari, sehingga tidak mungkin parpol dan lembaga penyiaran tidak tahu tentang aturan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua KPI Idy Muzayyad mengatakan bahwa, lembaga penyiaran juga diberi teguran serupa terkait iklan kampanye yang melebih spot. Teguran tersebut, diyakininya akan memberikan efek jera, sehingga pelanggaran tersebut tidak dilakukan lagi kemudian hari.
Iklan negatif Dihentikan
Idy juga menambahkan pihaknya juga akan meminta lembaga penyiaran untuk menghentikan iklan kampanye yang menyudutkan atau menyerang peserta pemilu yang lainnya. Iklan seperti ini biasa dikenal dengan iklan negatif.
“Partai Nasdem membuat iklan dengan menyudutkan caleg-caleg di partai lain. Sedangkan iklan ku tagih janjimu cenderung menyudutkan tokoh dari partai lain, dan dipasang secara tidak jelas di stasiun RCTI, Global, dan MNC TV,” tambah Idy.
Penulis/Editor: Falcao Silaban
Berikut daftar Parpol dan Televisi yang melanggar
No. |
Tanggal |
Parpol |
Stasiun |
Penayangan |
1. |
21 Maret 2014 |
Hanura |
RCTI |
14 spot |
Hanura |
MNC TV |
12 spot |
||
Hanura |
Global TV |
16 spot |
||
Golkar |
TV One |
13 spot |
||
Golkar |
ANTV |
15 spot |
||
Nasdem |
Metro TV |
15 spot |
||
Demokrat |
SCTV |
20 spot |
||
Demokrat |
Indosiar |
16 spot |
||
2. |
22 Maret 2014 |
Hanura |
RCTI |
15 spot |
Hanura |
Global TV |
15 spot |
||
Golkar |
TV One |
18 spot |
||
Golkar |
ANTV |
21 spot |
||
Nasdem |
Metro TV |
11 spot |
||
Demokrat |
SCTV |
15 spot |
||
Demokrat |
Indosiar |
19 spot |
||
3. |
23 Maret 2014 |
Hanura |
RCTI |
15 spot |
Hanura |
MNC TV |
11 spot |
||
Hanura |
Global TV |
12 spot |
||
Golkar |
TV One |
21 spot |
||
Demokrat |
SCTV |
17 spot |
||
Demokrat |
Indosiar |
19 spot |