• English
  • Bahasa Indonesia

Matangkan Pilkada Serentak, Presiden Kumpulkan Seluruh Stakeholder

Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan dalam acara Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2015 di Econvention Jakarta, Kamis (12/11).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu - Dalam rangka memantapkan  pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2015 yang tinggal menghitung hari, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak jajaran pemerintah, penyelenggara Pemilu, maupun aparat keamanan untuk bersama menyukseskan pesta demokrasi daerah tersebut. Bertempat di Ecovention Jakarta, Jokowi memimpin Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2015, Kamis (12/11).

Hadir dalam Rakornas para Menteri Kabinet Kerja, Kapolri, Panglima TNI, Jaksa Agung, jajaran lembaga tinggi negara, penyelenggara Pemilu (Ketua Bawaslu dan Ketua KPU), serta para gubernur/bupati/walikota se-Indonesia. Total peserta sebanyak 3214.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan Pilkada adalah agenda penting dalam demokrasi Indonesia. Baru pertama kali, sembilan gubernur/wakil gubernur, 224 bupati/wakil bupati, dan 36 walikota/wakil walikota dipilih secara serentak. Momen Pilkada ini, kata Jokowi, akan menjadi ujian untuk menyongsong Pilkada selanjutnya di tahun 2017 dan 2018 sehingga harus berjalan dengan sukses, demokratis, dan amanah.

"Pilkada tahun ini menjadi pengalaman penting sebelum sampai ke Pemilu Nasional serentak. Siapkan momen-momen demokrasi dengan sebaik-baiknya guna menjadi rujukan dalam pemilu selanjutnya. Mendagri dan Menkumham segera siapkan regulasi yang mengatur pelaksanaan Pemilu serentak agar instrumen juga bisa disiapkan oleh KPU dan Bawaslu," katanya.  

Ia juga menjelaskan, rakyat Indonesia berharap agar Pilkada jadi wahana pemenuhan hak-hak politik rakyat secara langsung. Harapan rakyat, Pilkada berjalan secara damai, jujur, dan adil sesuai pilihan rakyat sehingga dapat menghasilkan kepala daerah yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Harapan rakyat Pilkada menjadi pintu gerbang mewujudkan pemerintahan yang efektif menuju kesejahteraan bersama.

"Semua harapan ini ada di pundak kita. Kita harus menjaga dan merawat kepercayaan rakyat dalam Pilkada ini dengan terus meningkatkan kualitas Pemilu," ujarnya.

Lebih lanjut Jokowi mengingatkan penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu, untuk memastikan hak-hak politik rakyat bisa terjamin. "Penyelenggara Pemilu juga harus bisa menjaga profesionalitas dan independensi lembaga. Pilkada merupakan sebuah pertandingan politik yang sehat sangat membutuhkan aturan main yang jelas dan wasit yang tegas," kata Jokowi.

Ia juga mengingatkan aparat keamanan untuk siap siaga menjaga pelaksanaan dan tetap netral. Dengan tegas Jokowi mengatakan, aparat keamanan jangan berperan seperti pemadam kebakaran yang baru bekerja ketika terjadi kebakaran. Aparat keamanan harus sudah melakukan pemetaan terkait kerawanan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan Pilkada dan segera lakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah. Terakhir ia mengimbau para gubernur, bupati, dan walikota seluruh Indonesia untuk memantau dan menjaga netralitas ASN di daerah masing-masing. Ia juga mengimbau para kontestan untuk bertanding secara sehat.

"Berikan contoh pendidikan politik yang baik bagi rakyat. Ajak rakyat untuk berdemokrasi dalam kegembiraan. Para kontestan juga harus bertanding secara sehat. Jika menang jangan jumawa. Jika kalah jangan mengajak pendukung untuk mengamuk," tegasnya.

 

Penulis: Pratiwi Eka Putri

Foto: Hendru Wijaya

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu