• English
  • Bahasa Indonesia

Pahami Praktik Kepemiluan, Mahasiswa Unhas Sambangi Bawaslu

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu – Sekitar 50 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menyambangi Kantor Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI), Selasa (26/5) sore. Kedatangan rombongan yang mengenakan jas almamater merah ini untuk mengetahui lebih dalam tentang praktik kepemiluan di Indonesia.

“Konsep teori sudah diberikan karena selama enam bulan atau satu semester, anak-anak sudah melakukan studi mata kuliah sistem kepartaian dan pemilu di Indonesia. Saya tidak mau mahasiswa hanya tahu konsep teori tetapi secara pragmatikal praktiknya tidak. Atas dasar itulah kemudian kami coba untuk melakukan studi lapangan ini,” kata pendamping rombongan mahasiswa yang sekaligus Dosen FISIP Unhas, Jayadi Nas saat memberikan pengantar. Pada kesempatan itu rombongan diterima langsung oleh Ketua Bawaslu, Muhammad dan didampingi Kepala Biro Hukum, Humas, dan Pengawasan Internal (H2PI) Ferdinand E.T Sirait, dan Kepala Bagian Analis Teknis Pengawasan dan Potensi Pelanggaran (ATP3) Feizal Rahman.

Menurut Jayadi studi lapangan ini penting guna membangun pemahaman utuh tentang kepemiluan itu sendiri. Sebab banyak mahasiswa bahkan yang kritis, sambung dia, terkadang tidak memahami seperti apa praktik yang sebenarnya terjadi. “Begitu juga sebaliknya stigma orang-orang diluar, orang kampus hanya mengerti soal konsep teori saja. Itulah pentingnya kegiatan ini, walaupun tentu tidak bisa maksimal mengingat waktu yang sangat terbatas,” tambahnya.

Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan ini mengatakan, studi lapangan rombongan mahasiswa FISIP Unhas tidak hanya ke Bawaslu. Untuk menyempurnakan pemahaman, para mahasiswa juga akan menyambangi Kementerian Dalam Negeri, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, dan KPU.

“Dengan begitu mahasiswa tahu lembaganya, tahu suasana bagaimana tupoksi, tantangan, dan hambatannya, serta berbagai hal lainnya,” kata Jayadi.

Ketua Bawaslu, Muhammad, mengapresiasi kedatangan rombongan mahasiswa Unhas tersebut. Kehadiran para mahasiswa itu ternyata juga membangkitkan nostalgia pria kelahiran Makassar 17 September 1971 ini. Bukan hanya lantaran Muhammad adalah alumni dan sekarang adalah Guru Besar FISIP Unhas, namun juga karena kehadiran pendamping romongan mahasiswa, Jayadi Nas, sahabat satu angkatannya sewaktu kuliah di Unhas dulu.

Pada kesempatan itu, Muhammad memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang sistem dan praktik kepemiluan, tahapan pemilu, problematika kepemiluan, serta peran dan fungsi Bawaslu.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro H2PI Bawaslu RI, Ferdinand E.T Sirait mengajak kepada para mahasiswa untuk terlibat dalam riset yang dilakukan Bawaslu seperti tentang kerawanan pemilu. Bawaslu, sambung Ferdinand, tengah mengembangkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Indonesia.

“Kami tantang buat adik-adik (Mahasiswa). Riset ini kan selama ini terhambat masalah birokrasi dan narasumber yang punya kemmpuan riset tentang kepemiluan. Riset itu nantinya harus benar-benar dilakukan dengan semua kaidah riset yang terstandar dan tervalidasi,” papar Ferdinand.

Penulis: Haryo Sudrajat

Foto: Hendru Wijaya

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu