Banggai, Badan Pengawas Pemilu -- Pendaftaran anggota Panitia Pengawas Pemilu kabupaten/kota terus meningkat di sejumlah provinsi, kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pemillihan bupati dan walikota pada tahun 2015. Bawaslu RI semula menargetkan 9 (sembilan) pelamar untuk tiap kabupaten/kota, namun rata-rata pendaftar yang memenuhi syarat mengikuti test tertulis berjumlah 15-20 orang.
Tim Seleksi Panwaslu Sulawesi Tengah, DR Vitayanti Fattah SE, M.Si dan DR Mohammad Irfan Mufti M.Si mengemukakan, jumlah pelamar calon anggota panwaslu menandakan kesadaran masyarakat terhadap politik lokal. Khusus wilayah Sulawesi Tengah, kesadaran politik lokal masyarakat dinilai sudah cukup tinggi. Dari 6 (enam) kabupaten yang akan menggelar Pemilukada 2015 di Sulawesi tengah, jumlah pelamar anggota panwas seluruhnya melebihi target.
“Semakin banyak pesertanya semakin bagus, kan jadi banyak pilihan calon yang bisa diseleksi. Ini menunjukkan kesadaran politik lokal masyarakat untuk mengawasi pemilukada semakin baik,” kata Vitayanti dalam pelaksanaan ujian tertulis calon anggota Panwaslu di Luwuk, Kabupaten Banggai, Senin (6/4).
Kabupaten yang menggelar Pemilukada di Sulawesi Tengah tahun 2015 adalah Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Morowali, Kabupaten Panagi, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Buol. Dicontohkan, untuk Kabupaten Banggai jumlah pelamar mencapai 25 orang namun yang lolos seleksi berkas dan berhak ikut test tertulis sebanyak 20 orang. Sementara Kabupaten Banggai Kepulauan yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau yang cukup jauh, jumlah peserta yang lolos seleksi dan mengikuti ujian sebanyak 18 orang.
Sekretaris Tim Seleksi Panwaslu Sulteng DR Mohammad Irfan Mufti mengatakan, peserta mengikuti test tertulis dan test wawancara sebelum ditetapkan sebagai anggota Panwaslu kabupaten/kota oleh Bawaslu Provinsi Sulteng. Hasil test tertulis hari Senin (6/4) lalu diumumkan paling lambat hari Kamis (9/4). Seluruh rangkaian test dijamin objektifitasnya, tanpa rekayasa.
“Kami akan umumkan lewat media-media yang ada, koran lokal, website dan menghubungi langsung peserta,” ujar Irfan yang berlatar belakang akademisi ini.
Sementara itu, pelaksanaan test tertulis Kabupaten Banggai berlangsung tepat waktu dan lancar di Kantor Koni Kabupaten Banggai. Seluruh peserta mengerjakan soal-soal test tertulis yang dibawa langsung dari Jakarta. Nampak sejumlah anggota Panwaslu periode sebelumnya kembali mengikuti test, namun peserta terbanyak berasal dari anggota Panwascam pada pileg dan pilpres tahun 2014 lalu. Ada juga beberapa anggota masyarakat yang mengikuti test tersebut.
Sejumlah peserta mengapresiasi soal-soal test tertulis. Mereka menilai soal-soalnya bermutu dan diantaranya berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 2015 tentang penetapan Perpu Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Bupati/Walikota menjadi Undang-undang dan Undang-undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Perubahan Undang-undang nomor 1 Tahun 2015.
“Soalnya bagus, ada soal tentang KPPS, TPS dan tugas dan fungsi Panwaslu. Yahh, gampang-gampang susahlah,” kata Wahyudin Bani S.Pd dari Kecamatan Lamala yang berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan darat dari Luwuk.
Sama seperti Wahyudin yang mantan anggota Panwascam, Nurjanah SE dan Boby Armansyah SH mengaku tak begitu kesulitan mengerjakan soal-soal test tertulis tersebut. “Yang penting dikerjakan saja, soal benar salahnya itu nanti,” ujar Nurjanah.
“Bisalah di jawab semua tapi cukup banyak yang saya pelajari tidak keluar di soal ujian hehehe,” kata Boby yang pensiunan TNI dan sudah aktif mengawasi pemilu sejak tahun 2004.
Turut hadir pada pelaksanaan test tertulis Kabupaten Banggai dan Bangkai Kepulauan antara lain Hengky Pramono, Raja Monang Silalahi, Kasubag TP3 Bawaslu Sulteng, Abigail dan staff, tim seleksi Panwaslu, dan Ketua KPU Kabupaten Banggai, Irman Budahu. Usai pelaksanaan test tertulis, seluruh soal ujian langsung dimusnahkan dengan cara di bakar di belakang kantor Koni Kabupaten Banggai, disaksikan sejumlah peserta test tertulis.
Penulis : raja monang silalahi
Foto : raja monang silalahi
 |
 |
Webmail
