Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengingatkan kepada jajaran Bawaslu se-Indonesia untuk tetap menjaga etika sebagai penyelenggara pemilu meskipun tahun 2021 hingga 2024 tidak ada pemilihan (pilkada).
"Pada situasi yang tiada tahapan ini dalam hal pembinaan, teman-teman Bawaslu harus tetap menjaga etika," kata lelaki Afif tersebut saat menjadi narasumber dalam focus group discussion (FGD) Penyusunan Petunjuk Teknis Pembinaan bagi Jajaran Pengawas Pemilu, di Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Dia yang kini menjabat Anggota DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) Ex Officio Bawaslu ini menyatakan dalam menjaga marwah kelembagaan di saat tidak ada tahapan pemilihan itu jauh lebih sulit dibanding ketika ada tahapan pemilihan. Karena itu, ulasnya, perlu diadakan pola pembinaan dalam mengantisipasi hal tersebut.
Afif meyakinkan, jajaran pengawas pemilu perlu memedomani Perbawaslu Nomor 15 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Tugas Pengawas Pemilihan Umum. "Kalau kita bisa memaksimalkan pembinaan, harapannya apa yang masuk ke DKPP terkait bisa minim (sedikit)," harap dia.
Dalam acara ini, Bawaslu mengundang 23 Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu seluruh Indonesia. Hadir pula Ketua Bawaslu Abhan dan juga Ketua DKPP Muhammad sebagai narasumber.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Rama Agusta
 |
 |
Webmail
