Buton Selatan, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu menegaskan pentingnya membaca data kerawanan pemilu secara jernih. Sejak pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2014 hingga 2024, Kabupaten Buton Selatan tercatat konsisten berada di kategori aman. Kondisi ini diapresiasi sebagai capaian yang patut disyukuri, tetapijuga menjadi pengingat bahwa kewaspadaan tetap harus dijaga.
“Buton Selatan membuktikan bahwa stabilitas sosial politik adalah fondasi demokrasi yang sehat. Kerawanan bukanlah takdir, ia bisa dicegah dan dikelola,” ujar Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat membuka forum Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Bawaslu di Kabuapten Buton Selatan, Rabu (24/9/2025).
Meski relatif aman, Lolly mengingatkan agar pengawasan di wilayah yang stabil tidak boleh kendor. Pengawasan di daerah aman, lanjutnya, harus diperkuat agar potensi kerawanan tidak muncul tiba-tiba.
Jika ditarik ke level provinsi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat skor IKP 2024 sebesar 38,32 atau kategori rawan sedang. Pada dimensi penyelenggaraan Pemilu, Sultra bahkan masuk 10 besar nasional dengan skor 80,48. Namun pada dimensi partisipasi dan kontestasi, skor tercatat 0 alias relatif aman. “Data ini memberi gambaran kontras ada sisi yang rawan, tetapi juga ada sisi yang kuat,” ungkap Lolly.
Bawaslu merefleksikan pengalaman Pemilu dan Pemilihan 2024 dengan sejumlah capaian, mulai dari meningkatnya kepercayaan publik, menguatnya pencegahan partisipatif, hingga kualitas keterangan di Mahkamah Konstitusi yang lebih substansial. Namun, tantangan juga masih ada, seperti berhimpitnya tahapan, dualisme rezim hukum, maraknya pelanggaran digital, serta politik uang dan netralitas ASN.
Menghadapi revisi UU Pemilu, Bawaslu berharap regulasi baru lebih sederhana, jelas, dan mampu memperkuat kelembagaan pengawas pemilu. “Prinsipnya sederhana, anggaran harus bermula dan berujung pada fungsi pengawasan, bukan sebaliknya,” tegas Lolly.
Bawaslu juga menekankan pentingnya prioritas program, mulai dari pengawasan data pemilih berkelanjutan, penguatan SDM, hingga optimalisasi media sosial sebagai ruang strategis. “Dari Buton kita belajar bahwa aman bukan berarti lengah. Mari kita pastikan Pemilu 2029 bukan hanya terlaksana, tetapi lebih bermartabat,” pungkas Lolly.
Editor: Dey
Fotografer: Jaka Fajar