Dikirim oleh Regi Renovan pada
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kedua dari kiri) dalam Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bawaslu dengan Universitas Nasional di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum -  Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengajak mahasiswa Universitas Nasional (Unas) untuk aktif berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara. Menurutnya, menjadi bagian dari penyelenggara pemilu adalah cara nyata untuk memberikan kontribusi bagi Indonesia.

 

“Jika Anda (mahasiswa Unas) ingin berbakti kepada bangsa dan negara ini, salah satunya adalah dengan cara menjadi penyelenggara pemilu. Jika anda menganut prinsip ‘my life, my adventure’, jadilah pengawas pemilu,” ujar Rahmat Bagja saat memberikan sambutan pada kegiatan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bawaslu dengan Universitas Nasional di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

 

Bagja menambahkan, dengan menjadi pengawas pemilu, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proses demokrasi di Indonesia yang begitu luas dan beragam. “Pengawas pemilu tidak hanya akan bekerja di daerah yang dekat dan familiar, tetapi juga di daerah-daerah yang terpencil dan sulit dijangkau, seperti di Dogiyai, Saburaijua, dan Anambas, yang memerlukan perjalanan jauh untuk mencapai lokasi tersebut”, ungkapnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Hukum Universitas Nasional Basuki Rekso Wibowo memberikan dukungan penuh terhadap kerjasama ini. “Pihak kampus sangat mendukung keterlibatan mahasiswa dalam pengawasan pemilu karena ini adalah kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan berkontribusi dalam menguatkan demokrasi Indonesia”, ujarnya.

 

Basuki berterima kasih kepada Bawaslu yang telah memilih Unas sebagai mitra dalam upaya peningkatan pendidikan dan pengawasan pemilu melalui seminar nasional yang membahas “Tata Kelola Kelembagaan Pengawasan Pemilu melalui Sistem Pencegahan dan Penegakan Hukum Pemilu yang Berkepastian Hukum.”

 

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang membahas pentingnya penguatan sistem pengawasan pemilu untuk menciptakan pemilu yang lebih adil, transparan, dan berkepastian hukum. Kerja sama antara Bawaslu dan Unas ini diharapkan dapat melibatkan lebih banyak mahasiswa dalam dunia politik dan pemilu, memberikan pengalaman langsung, serta memperkaya wawasan mereka tentang demokrasi Indonesia.

 

Foto: M. Regi Renovan

Editor: Dey