Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin menganggap pengalamannya sebagai pemantau pemilu yang dituangkan dalam buku berjudul Membumikan Pengawasan Pemilu hadir di saat yang tepat.
Afif menjelaskan maksud hadir disaat yang tepat. "Pertama, ketepatannya mengenai dengan fase waktu ebaluasi dan intropseksi terhadap penyelenggaraan pemilu yang sudah terlaksana," katanya dalam acara bedah buku sekaligus peluncuran Pojok Ncang (Pojok Pengawasan milik Bawaslu DKI Jakarta), Senin (18/5/2020).
Kedua, lanjutnya, ketepatan terkait model pengawasan seperti apa yang sebaiknya dikembangkan dalam model kerja-kerja pengawasan penyelenggaraan pemilu masa depan.
"Dua hal ini membuat buku ini pantas mendapat apresiasi yang khusus," ujar Afif.
Menurut pria jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, sebagai evaluasi dan introspeksi, buku ini tidak bisa dilewatkan oleh pegiat pemilu, terutama oleh lembaga penyelanggara pemilu.
Hal tersebut, ungkapnya, membuat buku ini menjadi jaminan bahwa orang awam sekali pun akan merasa berada dalam ruangan, dimana program kerja pengawasan sedang direncanakan.
"Kenapa harus mengembangkan pengawasan digital, permasalah big data, kenapa ada pojok pengawasan dan lainnya? Semua bisa dibaca dalam buku ini," ungkap dia.
Afif menambahkan, buku ini menegaskan komitmen Bawaslu sebagai pusat literasi kepemiluan. Frasa "membumikan pengawasan" menurutnya pilihan cerdas, jika tidak berhenti dalam halaman buku, maka kekuatan pengawasan partisipastif di masa depan akan semakin kuat seperti yang ditulis dalam buku ini.
"Kalau perlu setiap pojok pengawasan harus memiliki buku ini sebagai koleksinya," sebut Afif.
Sementara itu, Anggota Bawaslu DKI Jakarta Siti Khofifah menjelaskan, konsep pojok pengawasan bertema "Ncang Waslu" yang merupakan akronim dari "bincang pengawasan pemilu ini dapat menjadi tempat bagi siapa pun untuk dapat berdiskusi terkait pengawasan pemilu.
Ophie panggilan akrabnya berharap, Ncang Waslu dapat menarik masyarakat dalam meningkatkan partisipasi pengawasan pemilu di masyarakat.
Editor: Ranap THS
 |
 |
Webmail
