Ambon, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menegaskan keseriusan Bawaslu untuk tetap menjaga demokrasi walaupun dalam masa non-tahapan. Upaya ini dilakukan untuk memperbaiki proses yang dipandang perlu agar nanti ada peningkatan kualitas pemilu dan jajaran pengawas pemilu di masa depan.
“Penguatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) ini, yaitu dengan mempersiapkan jajaran pengawas pemilu untuk siap terlibat dalam pemilu berikutnya. Karena menjadi pengawas pemilu walaupun tidak spesifik, tapi harus menguasai banyak hal termasuk pemahaman dan kemampuan sistem informasi serta penggunaan teknologi”, ujar Herwyn saat membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pembinaan Evaluasi Strategi Pengembangan SDM Pengawas Pemilu yang digelar di Kota Ambon, Jumat (12/9/2025).
Herwyn menjelaskan kondisi saat ini adalah fenomena global yang semua serba digital. Salah satu kompetensi ini perlu dikembangkan bagi jajaran pengawas pemilu, terutama terkait penggunaan teknologi informasi.
“Semua kegiatan dilakukan secara digitalisasi, informasi hasil pengawasan sangat penting harus kita sampaikan kepada publik dan informasinya kalau bisa bersifat open data”, ungkapnya.
Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat ini menyampaikan bahwa untuk mendukung kerja-kerja pengawasan, kedepannya Bawaslu akan lakukan penguatan dan pengembangan kemampuan sistem informasi dan teknologi bagi jajaran pengawas pemilu ad hoc.
“Sekarang sudah semakin masif terkait penggunaan teknologi, yang dalam penggunaannya perlu diperbaiki maksud dan tujuannya, serta perlu dimanfaatkan pula penggunaannya untuk mendukung kerja-kerja pengawasan seperti mampu mengenali dan memahami berita hoaks, fake video hasil Artificial Intelligence yang dapat mempengaruhi opini publik”, Kata Herwyn.
Dalam kesempatan ini, Herwyn juga menyampaikan harapannya agar semua peserta diskusi dapat memberikan masukan, sebagai bagian dari saling belajar, bertukar data dan informasi untuk pengembangan SDM yang berkualitas, berkeadilan, serta memperhatikan inklusivitas, baik terkait dengan hal gender, difabel, anak, juga terkait dengan ramah lingkungan, agar nantinya pada pelaksanan Pemilu 2029 mendatang itu bisa dipenuhi.
Editor: Reyn Gloria
Foto: Regi Renovan