Dikirim oleh Robi Ardianto pada
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty meresmikan peluncuran podcast Kadera, Selasa (4/11/2025).

Wajo, Badan Pengawasan Pemilihan Umum- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty memberikan apresiasi atas peluncuran podcast Kadera (Kawal Demokrasi Rakyat) yang digagas Bawaslu Kabupaten Wajo, Selasa (4/11/2025). Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menilai inovasi tersebut sebagai langkah progresif dalam memperkuat literasi pengawasan pemilu di tengah derasnya arus informasi digital.

Menurutnya, penting bagi Bawaslu mengikuti perkembangan percepatan informasi pada era teknologi saat ini.  "Salah satunya adalah percepatan informasi untuk menyebarkan dan mengabarkan kerja-kerja pengawas pemilu, baik di masa tahapan maupun non-tahapan kepada masyarakat," katanya.

Lolly menilai kehadiran podcast Kadera sebagai jawaban atas kebutuhan media edukasi yang mudah diakses dan relevan. Menurutnya, yang spesial dari Podcast Kadera besutan Bawaslu Wajo dapat diakses secara bergerak (mobile) dan langsung menjangkau sasaran.

"Hal tersebut, akan menjadikan bahan diskusinya akan benar-benar aktual,” tegasnya.

Sebagai informasi, Kadera dalam bahasa Bugis berarti “kursi" diciptakan sebagai simbol kursi kedaulatan rakyat, sekaligus ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan memahami dinamika pengawasan Pemilu secara lebih dekat dan mudah.

⁠⁠⁠⁠⁠⁠
Ketua Bawaslu Wajo, Andi Hasnadi, menyampaikan Kadera dirancang sebagai ruang dialog terbuka untuk membahas isu-isu pengawasan, pencegahan pelanggaran, hingga regulasi pemilu yang kerap dianggap formal dan rumit.

“Kami ingin setiap warga Wajo merasa memiliki ‘kursi’ dalam proses demokrasi. Kadera hadir sebagai kursi diskusi kita bersama," katanya.

Dia berharap Podcast Kadera dapat membawa pesan-pesan pengawasan yang lebih efektif. Terlebih, kata dia, pembawaan podcast yang efektif.

Ke depan, kata dia, podcast Kadera akan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan pimpinan Bawaslu, pakar hukum, akademisi, hingga tokoh masyarakat untuk membahas dinamika politik dan demokrasi lokal secara menarik, ringan, namun tetap substansial.