Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, Seminar Bawaslu dan Penegakan Hukum Pemilu sangat bermanfaat bagi perspektif membangun masa depan Bawaslu. Dia meyakini, Bawaslu sedang bertransformasi menuju lembaga yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
"Bawaslu berupaya membuat beberapa temuan-temuan baru dan hal baru yang diidamkan oleh proses demokratisasi di Indonesia," ungkapnya saat menutup seminar, Kamis (28/11/2019) sore.
Dalam seminar ini Bawaslu mengundang beberapa narasumber, yaitu: Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera; Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas, Khairul Fahmi; Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Topo Santoso; Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun; Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhroh; dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Wirdyaningsih.
Bagja berharap, ketua maupun anggota Bawaslu dan KPU yang hadir dalam seminar bisa menyerap aspirasi atau masukan yang dilontarkan oleh para narasumber. "Semuanya berbicara tentang Bawaslu di masa depan," sebutnya.
"Insya Allah ke depan hal-hal yang direkomendasikan teman-teman akan menjadi masukan bagi kami untuk perbaikan Perbawaslu (Peraturan Bawaslu) dan revisi UU. Baik pemilihan maupun pemilu ke depan," tambah Bagja
Alumni Universitas Utrecht, Belanda ini berharap, Bawaslu ke depan akan berbicara lebih banyak tentang sistem penegakan hukum pemilu. Oleh sebab itu, Bawaslu akan mengadakan seminar nasional mengundang KPU seluruh Asia
"Kami harap KPU dan Bawaslu provinsi ikut menjadi peserta dalam seminar tersebut," tutupnya.
Teks : Hendi Purnawan
Foto : Nurisman