• English
  • Bahasa Indonesia

Dewi Nilai Pemberlakuan Kuota Keterwakilan 30% Sangat Pengaruhi Perempuan Dalam Pemilu

Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo (tengah) membuka Sosialisasi Perempuan pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok Tahun 2020 di Depok, Jawa Barat, Selasa (24/11/2020)/foto: Nurisman (Humas Bawaslu RI).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengatakan pemberlakukan kuota pencalonan perempuan minimal 30% sangat berpengaruh terhadap keterlibatan perempuan sebagai peserta pemilu di Indonesia. Terlebih lagi terdapat mekanisme diskualifikasi menjadi peserta pemilu yang mampu memaksa partai politik untuk memenuhi kuota minimal 30% perempuan tersebut.

"Dengan Afirmative action 30% keterwakilan perempuan di parlemen, menunjukkan bahwa UU telah menghadirkan perempuan dalam politik," ujar Dewi saat membuka Sosialisasi Perempuan pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok Tahun 2020 di Depok, Jawa Barat, Selasa (24/11/2020).

Dia mengungkapkan sejak Pemilu 2009 sampai dengan Pemilu 2019, terjadi tren peningkatan angka pencalonan perempuan. Pada Pemilu 2009, terdapat 31,8% perempuan yang terdaftar sebagai calon anggota DPR.

Kemudian, sambung Dewi, pada Pemilu 2014 dari 12 partai politik peserta pemilu terdapat 2.061 orang atau 37,4%. Sedangkan pada Pemilu 2019, tercatat sebanyak 3.200 orang atau 40% dari total keseluruhan calon anggota DPR adalah perempuan.

"Ini artinya, upaya go politics dari kalangan perempuan tidak hanya sebagai kegiatan untuk memasuki proses, mekanisme, lembaga, dan sistem politik (crafting democracy) tapi juga bagaimana representasi politik perempuan mampu memperluas basis konstituen (broadening base)", ungkap perempuan asal Palu Sulawesi Tengah itu.

Tak sampai di situ, Dewi juga menjelaskan upaya bagaimana membangun strategi politik perempuan. Pertama, penyertaan atau melibatkan perempuan dalam politik formal dengan mendorong keikutsertaan perempuan dalam partai politik, organisasi–organisasi

Kedua, lanjutnya, menata ulang struktur politik sehingga lebih terbuka pada ketegasan gender dan menjadikan perempuan untuk memiliki peran kunci dalam politik. Salah satu penekanan dalam strategi ini adalah mengutamakan ranah privat dan daily politics.

"Bagi mereka yang menjalankan strategi ini, segala hal yang personal memiliki sifat yang politis. Maka dari itu, pusat dari strategi ini adalah keluarga dan jaringan kekerabatan, lingkungan warga, dan hubungan antar personal," ucap Dewi.

Sebagai informasi, dalam acara tersebut turut dihadiri Anggota Bawaslu Koordinator Divisi Humas dan Hubal Lolly Suhenti dan Ketua Bawaslu Kota Depok Luli Barlini.

Editor: Jaa Pradana

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu