• English
  • Bahasa Indonesia

Ingatkan Gerakan Reformasi, Bagja: Mahasiswa sebagai Pengawas Demokrasi

Anggota Bawaslu Rahmat Bagja saat menjadi narasumber acara Bawaslu Goes To Campus dengan tema: Peran Serta Kaum Milenial Menghadapi Pilkada Serentak 2020 di Universitas Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, Selasa 3 Maret 2020/Foto: Humas Bawaslu RI

Baturaja, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengingatkan perjuangan gerakan mahasiswa tahun 1998 yang menghasilkan reformasi. Mahasiswa sebagai pemilih milenial menurutnya tampil sebagai penjaga demokrasi.

Dia bercerita, gerakan demonstrasi mahasiswa 1998 lalu berhasil mengamandemen UUD 1945, salah satunya tentang pemilihan presiden secara langsung dan demokratis. "Akhirnya tahun 2004 Indonesia untuk pertama kali, rakyat Indonesia mampu melakukan pemilihan presiden secara langsung dan demokratis. Perjalanan pemilu sekarang ini adalah buah hasil perjuangan mahasiswa," sebutnya saat menjadi narasumber acara Bawaslu Goes To Campus dengan tema: Peran Serta Kaum Milenial Menghadapi Pilkada Serentak 2020 di Universitas Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, Selasa (3/3/2020).

“Mahasiswa sebagai pengawas demokrasi mampu memberikan contoh di dalam lingkungan dalam kehidupan kampus itu sendiri melalui pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) secara langsung dan demokratis sebagai cikal bakal pemilihan umum,” tambah Bagja.

Dia melanjutkan, gerakan mahasiswa hadir memberi warna perjalanan demokrasi di Indonesia. Sosok Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa tahun 1966 dengan buku berjudul: Catatan Harian Seorang Demonstran baginya menjadi kaca mata tentang kehidupan mahasiswa dan gerakannya. “Ada tiga hal dalam kehidupan mahasiswa, yakni buku, cinta dan pesta. Buku sebagai catatan, cinta kepada negara, orang tua dan pesta di sini adalah pesta demokrasi yang terdampak dalam pemilihan ketua BEM contohnya,” tuturnya.

Bagja mengimbau, mahasiswa dan universitas di era milenial ini merupakan kaum potensial mengawasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 sebagai bentuk partisipasi generasi milenial dalam mengawasi proses demokrasi khususnya pengawasan partisipatif pillkada di OKU

"Pemilu dan pilkada harus diawasi karena menjadi tanggung jawab kita bersama, khususnya mahasiswa beserta kampus ikut bertanggung jawab menghadirkan kehidupan demokrasi yang lebih baik. Jadilah pemilih milenial yang cerdas, jangan pilih pemimpin yang mempraktikkan politik uang agar mendapatkan pemimpin berkualitas, lebih jujur, dan amanah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut unsur Muspida Ogan Komering Ulu yakni Sekda Bupati, Kapolres dan Kodim OKU, penggiat serta stakeholder pengawas pemilu, ketua dan anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan, Ketua KPU serta mahasiswa Univeristas Baturaja.

Editor: Ranap THS
Fotografer: Nurisman

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu