Dikirim oleh Bintang Ayudia pada
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda saat memberikan pengarahan pada Rapat Dalam Kantor (RDK) persiapan program Bawaslu Membelajarkan di Gedung Bawaslu, Senin (17/11/2025).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum — Bawaslu memastikan langkah strategis dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui program “Bawaslu Membelajarkan” yang dirancang untuk menjawab tantangan pengawasan menuju Pemilu 2029. Hal tersebut disampaikan Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda saat memberikan pengarahan pada Rapat Dalam Kantor (RDK) persiapan program Bawaslu Membelajarkan di Gedung Bawaslu, Senin (17/11/2025).

 

“Kami sangat serius mengerjakannya. Ini bukan program biasa, tetapi upaya kita tetap menjaga ritme kerja Bawaslu terlebih pada tahapan yang ada, baik tahapan nonpemilu maupun awal tahapan pemilu 2029,” ujar Herwyn.

 

Dalam arahannya, Herwyn menjelaskan bahwa program ini telah lama dipersiapkan tetapi mengalami penyesuaian jadwal karena adanya kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. 

 

Herwyn menyampaikan, Bappenas bahkan memberi apresiasi dan menilai “Bawaslu Membelajarkan” sebagai program inovatif dalam peningkatan kapasitas. Menurutnya, program ini akan menjadi model baru pembelajaran internal yang mengutamakan pendalaman materi dan kolaborasi antarjajaran.

 

Ia menekankan bahwa “Bawaslu Membelajarkan” berbeda dari pelatihan kapasitas yang sebelumnya dilakukan. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan peer to peer teaching, yakni proses saling membelajarkan antaranggota Bawaslu sendiri sambil tidak menghilangkan program-program yang sebelumnya sudah ada.

 

Herwyn menjelaskan, materi yang disusun tidak hanya berbasis regulasi semata, melainkan mendorong peserta memahami aspek filosofis, sosiologis, historis, hingga pengalaman empiris kepemiluan. “Kita ingin pembelajaran yang tidak sekadar diingat, tetapi bisa diterapkan. Dari situ peserta dapat menganalisis, mengevaluasi, dan bahkan menciptakan konsep baru yang bermanfaat bagi pengembangan keilmuan topik yang ada,” jelasnya.

 

Program ini akan dilaksanakan di tiga lokasi yakni Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Utara, dengan konsep dihadiri langsung dan virtual dari jajaran Bawaslu provinsi serta kabupaten/kota. Herwyn menyebut bahwa proses pembelajaran yang berlangsung harus dirancang edukatif, kompetitif, dan menyenangkan, termasuk melalui penggunaan media pembelajaran yang variatif.

 

Sebagai penutup, Ia juga menuturkan, hasil pembelajaran program ini tidak berhenti pada pelaksanaan saja. Modul dan rekaman pembelajaran akan direview kembali dan diintegrasikan ke dalam Learning Management System (LMS) Bawaslu. Sebagian video yang nantinya dikaji ulang akan dipublikasikan agar dapat diakses publik. “Apa yang kita hasilkan nanti modul, video, catatan pembelajaran akan menjadi bahan ajar jangka panjang. Untuk video yang sudah dikurasi akan kita buka untuk pihak eksternal sebagai open data,” pungkasnya.

 

Fotografer: Bintang Ayudia P.

Editor: Dey