• English
  • Bahasa Indonesia

Luncurkan Buku Riset Pengawasan Pilkada, Afif : Bawaslu DKI yang Pertama

Anggota Bawaslu M Afifuddin saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Partisipatif di Jakarta, Senin 22 Maret 2021/Foto: Humas Bawaslu RI

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengapresiasi diluncurkannya buku riset pengawasan partisipatif 'Serial Evaluasi Pilkada Serentak di Indonesia' oleh Bawaslu DKI Jakarta. Dia menjelaskan walaupun tidak ikut mengawasi Pilkada 2029, Bawaslu DKI bisa tetap produktif melakukan evaluasi pengawasan dalam bentuk riset berdasarkan pengalaman pilkada lalu.

Sebagai informasi, selain Bawaslu DKI, riset ini dilakukan juga di 33 Bawaslu Provinsi lainnya. Riset dilakukan untuk pemilihan (pilkada) 2015 hingga 2020 sehingga dalam buku tersebut, Bawaslu DKI hanya menampilkan Pilkada DKI Jakarta pada 2017. Tema riset yang diangkat Bawaslu DKI sendiri tentang peningkatan pengawasan SDM (sumber daya manusia) di level ad hoc (sementara) khususnya Pengawas TPS, soal DPT (daftar pemilih tetap), debat kandidat, politik identitas, PSU (pemungutan suara ulang), juga kampanye media sosial.

Menurut lelaki yang biasa disapa Afif ini memang Bawaslu di daerah kini sedang produktif dalam menelurkan karya serial evaluasi pengawasan pelaksanaan pilkada. Dia berharap buku ini bisa membuat Bawaslu dapat mengenali praktik terbaik yang bisa dilanjutkan ke depan, sekaligus melihat kekurangan yang ada.

"Saya yakin ini peluncuran pertama, belum ada yang meluncurkan kecuali DKI. Lewat buku ini harapannya kita bisa buatkan kegiatan yang sifatnya seperti konferensi pengawasan," tuturnya dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Partisipatif di Jakarta, Senin (22/3/2021).

Dia melanjutkan, riset pengawasan partisipatif penting dikaji karena seringkali kultur kesadaran masyarkat masih rendah. Afif melihat ini adalah persoalan yang harus dipecahkan bersama.

"Pendidikan paritsipatif ini jelas penting sebab politik mau tidak mau jadi pilihan untuk menghidupkan nilai-nilai demokrasi internalisasi," jelasnya.

Afif menyampaikan konferensi ini bisa dilakukan seperti tahun lalu dengan meluncurkan 34 buku dari 34 Bawaslu Provinsi secara bersamaan. Dalam konferensi tersebut, dia menyatakan Bawaslu di daerah bisa saling berdiskusi terkait penulisan terkait riset pengawasan tersebut.

"Bisa kita undang pembicara-pembicara ada editor, konsultan yang membantu kita karena ada saja komisioner yang tidak biasa menulis dengan kegiatan ini dan sekarang akan menjadi portofolio yang bagus," jelas Koordinator Divisi Sosialisasi dan Pengawasan Bawaslu tersebut.

Editor: Reyn Gloria
Foto : Hendi Purnawan

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu