Bandung, Badan Pengawas Pemilu – Momentum menjelang dan paska Pemilu dan Pilkada di Indonesia seringkali menjadi penyebab masyarakat terkotak-kotak antar pendukung calon. Perpecahan tersebut ada kalanya berujung pada konflik horizontal di beberapa daerah.
Ketua Bawaslu Prof. Muhammad mengatakan, Pemilu dan Pilkada di Indonesia seharusnya menjadi momentum kebersamaan serta menguatkan suasana silaturahmi keluarga, masyarakat dan bangsa. Sebab Pemilu merupakan momentum pergantian pemimpin secara konstitusional yang diharapkan lebih baik dari sebelumnya.
“Pemilu dan pilkada itu harus happy, orang tidak boleh stress karena pemilu,” kata Muhammad dalam sambutan Bawaslu Jabar Award 2016 di hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, Selasa (29/3) malam.
Ketua Bawaslu Prof. Muhammad menyatakan prihatin bila momentum pilkada justru menciptakan ketegangan dan pertentangan antar kelompok. “Pemilu itu tidak boleh dan jangan sampai membuat pilu masyarakat,” ujarnya.
Terkait para penerima Bawaslu Jabar Award 2016, Muhammad mengatakan garda terdepan pemilu dan Pilkada bagi Bawaslu adalah para pengawas TPS, pengawas lapangan dan Panwascam. Sebab mereka yang mengalami langsung kesulitan di lapangan bahkan menghadapi ancaman dan konflik di tengah masyarakat.
“Salam rindu dan hormat kepada rekan-rekan pengawas TPS, PPL dan Panwascam. Sesungguhnya award yang malam ini diserahkan , andalah yang berhak menerima penghargaan itu. Saya kesulitan merangkai kata terimakasih buat anda semua. Lembaga kita diapresiasi baik oleh publik karena peran dan kerja keras teman-teman semua,” papar Muhammad.
Bawaslu Jabar pada momentum Pilkada serentak mengawal Pilkada di 8 (delapan) kabupaten/kota pada tahun 2015 lalu. Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa mewakili Gubernur Jabar mengatakan, Pilkada serentak di Jawa Barat secara umum berlangsung dengan aman, tertib dan lancar. “Meskipun terdapat beberapa kendala namun teratasi dengan baik dengan kerjasama stakeholder terkait,” ujar Iwa.
Sementara itu secara nasional Bawaslu Jabar meraih predikat Sekretariat Bawaslu terbaik se Indonesia dalam acara Bawaslu RI Award yang dihadiri Wakil Presiden Yusuf Kalla di Balai Sarbini Jakarta pada akhir Febuari 2016 lalu. Penghargaan diberikan langsung Ketua Bawaslu dan Sekjen Bawaslu Gunawan Suswantoro.
Lebih lanjut Ketua Bawaslu menyindir ketidakhadiran bupati dalam Bawaslu Jabar Award 2016 dan mengapresiasi kehadiran Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Wabup Pangandaran Adang Hadari.
“Kalau dulu waktu kampanye, calon bupati ada undangan sunatan di atas gunung, itu hadir. Undangan manten yang jauh-jauh, juga bisa hadir. Alasannya untuk bisa dekat dengan rakyatnya. Kalau sekarang bupati hadir disini terimakasih, (yang hadir) disini kan rakyat anda juga,” kata Muhammad disambut tawa hadirin.
Bawaslu Jabar mengundang 8 (delapan) Bupati hasil Pilkada 2015, dari jumlah itu yang hadir Karawang dan Pangandaran. Beberapa diwakili pejabat daerah dan sisanya tidak mengirimkan utusan.
Malam anugerah Bawaslu Jabar Award 2016 yang berlangsung meriah dihadiri antara lain, Sekjen Bawaslu RI Gunawan Suswantoro, Pimpinan Bawaslu Jabar (Herminus Koto, Wasikin Marzuki, Yusuf Kurnia), Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat, Ketua KIP, Ketua KPI, Kapolda Jabar, Kasdam Siliwangi dan Kajati Jabar serta serta jajaran pengawas pemilu hingga tingkat TPS yang menerima penghargaan.
Penulis : raja monang silalahi
Foto : raja monang silalahi