Dikirim oleh Nofiar pada
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda dalam Bawaslu Membelajarkan yang digelar di Medan, Kamis, (27/11/2025).

Medan, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu resmi memulai program Bawaslu Membelajarkansebagai pembaruan model penguatan kapasitas internal. Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menjelaskan, program ini merupakan bentuk peningkatan dari metode pembelajaran konvensional.

 

“Bawaslu Membelajarkan tidak lagi bertumpu pada pola satu arah, melainkan membangun ekosistem pembelajaran yang memungkinkan setiap individu berperan sebagai penyerap ilmu sekaligus sumber ilmu,” ungkapnya saat membuka acara Bawaslu Membelajarkan yang digelar di Medan, Kamis, (27/11/2025).

 

Magister pendidikan ini menyebut, perbedaan Bawaslu Mengajar dan Membelajarkan. Mengajar, kata dia, adalah pola pendidikan satu arah dan tidak setara. Sedangkan membelajarkan, lanjutnya, setiap pihak yang terlibat berada dalam posisi yang setara. “Karena pendekatan yang akan kita lakukan adalah pendekatan internal knowledge sharing secara horizontal,” lanjutnya.

 

Program Bawaslu Membelajarkan memuat materi dengan tingkat kompleksitas yang dikategorikan lanjutan hingga mahir. Herwyn mengibaratkan bahwa kedalaman materi setara dengan jenjang Pendidikan strata dua (S2), bahkan terdapat beberapa topik yang mendekati tingkat doktoral. Kurikulum program terdiri atas 10 klaster dan 30 topik yang mencakup administrasi tata kelola, analisis risiko, pencegahan, penegakan hukum, teknologi digital dan keamanan siber, kepemimpinan, investigasi lanjutan, komunikasi kelembagaan, pemilu inklusif, hingga sejarah pengawasan pemilu. Metode pembelajaran menggabungkan blended learning, peer-teaching, dan team-based learning.

 

Selain bersifat edukatif, program ini juga dirancang memiliki unsur kompetitif dan menyenangkan. Pada aspek kompetitif, penilaian dilakukan secara menyeluruh baik ketika individu berperan sebagai penyaji materi maupun sebagai penerima materi. Herwyn menegaskan, Bawaslu Membelajarkan merupakan program pendidikan dan pelatihan dengan standar evaluasi yang jelas.

 

Di sisi lain, unsur menyenangkan dalam program ini diharapkan mampu menjaga minat belajar meski materi yang disampaikan cukup berat. “Hal ini penting agar masyarakat memahami proses kepemiluan, tugas pengawasan, serta dinamika yang melekat di dalamnya sebagai bagian dari tanggung jawab kelembagaan dan tanggung jawab moral Bawaslu,” tuturnya.

 

Dari Bawaslu Membelajarkan diharapkan lahir SDM yang tanggap, cakap, berintegritas, serta budaya belajar bersama yang mendukung kerja pengawasan menghadapi tahapan Pemilu 2029. Pelaksanaannya dibagi ke tiga titik lokasi: Medan, Bali, dan Bandung. Sistem kelas diterapkan secara hybrid dengan presenter dari anggota Bawaslu provinsi dihadirkan secara, sedangkan peserta dari wilayah lain mengikuti secara daring.

 

Fotografer: Nofiar

Editor: Dey