• English
  • Bahasa Indonesia

Soswatif di Depok, Lolly Ungkap Pertarungan Kampanye Banyak di Dunia Digital

Anggota Bawaslu secara daring saat Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif (Soswatif) Tahun 2024 di Kota Depok, Sabtu (16/12/2023).
Depok, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengungkapkan, tahapan kampanye Pemilu 2024 terkesan adem ayem bila dibandingkan Pemilu 2024. Menurutnya pertarungan 'berbau persaingan" yang saling menjelekkan ada dalam dunia digital atau media sosial (medsos). 
 
"Saat ini memasuki tahapan Kampanye dan sudah memasuki cepat capres (calon presiden) pertama. Ada yang bilang kesannya adem ayem dibandingkan Pemilu 2019. Tetapi sebenarnya pertarungannya itu di dunia digital. Medsos dengan berbagai fitur video seperti TikTok sangat kuat untuk mempengaruhi," katanya saat Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif (Soswatif) Tahun 2024 di Kota Depok, Sabtu (16/12/2023). 
 
Untuk itu, dia meyakinkan, masyarakat perlu memanfaatkan tahapan kampanye ini dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya. Hal kedua untuk mengedukasi hal-hal yang dirasakan tidak benar," sebutnya. 
 
Dalam mencari informasi tersebut, lanjutnya, masyarakat juga perlu mengetahui apa yang menjadi bagian pelanggaran pemilu. "Kalau menemukan dugaan pelanggaran bisa melaporkan kepada Bawaslu. Tetapi kita perlu tahu
dulu yang melanggarnya apa? Kita tahu bagaimana melaporkannya dan ketiga tahu mekanismenya," jelas mantan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat ini. 
 
Lolly kembali mengingatkan dunia digital saat ini amat memberikan pengaruh yang besar dalam menyampaikan informasi. Karenanya dia berharap, masyarakat dapat menyaring informasi yang benar dan bersedia menjadi bagian dari pengawasan partisipatif pemilu. 
 
"Dunia digital sangat kuat pengaruhnya, tetapi saringannya masih kurang. Karena itu, perlu untuk tahu dan tak terpancing meneruskan informasi yang tak benar. Kita perlu 'aware' situasi pelanggaran di sekitar kita," tuturnya. 
 
Dalam melakukan pengawasan partisipatif pemilu, Lolly berharap masyarakat tak sungkan melaporkan dugaan pelanggaran kepada Bawaslu. "Kalau ada pelanggaran dunia digital dilaporkan. Bisa ke Bawaslu Kota Depok, melalui aplikasi, atau bisa melaporkan ke
medsos@bawaslu.go.id. Perlu kita takinkan, tidak boleh intervensi saat akan memilih,, termasuk melaporkan penyelenggara pemilu apabila tak profesional, tidak berintegritas, dan tebang pilih," sebutnya. 
 
Selain itu, dia mengajak masyarakat atau organisasi yang mau menjadi pemantau pemilu dapat mendaftarkan kepada Bawaslu. "Sampai kini sudah ada 90 lembaga pemantau pemilu yang sudah diakreditasi oleh Bawaslu. Batas akhir pendaftaran 7 hari sebelum pemungutan suara. Sekarang pemantau pemilu lebih mudah persyaratannya," ucap Lolly 
 
 
Editor: Rama Agusta
 
Tag: 
Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu