Jakarta, Awaslupadu.com. Bawaslu tidak memiliki aparat pengawas hingga di tingkat desa/kelurahan dan TPS. Meski demikian, Bawaslu berencana merekrut anggota ormas dan pemuda atau mahasiswa untuk ikut mengawasi pelaksanaan Pemilu 2014.
Ketua Bawaslu Muhammad menegaskan bahwa pengawasan Pemilu 2014 yang tidak ada di setiap TPS bisa menjadi problem sangat serius. Untuk mengatasi persoalan itu, Bawaslu mengajukan solusi supaya ada mitra pengawas pemilu yang direkrut. Mereka adalah ormas atau kelompok pemuda dan mahasiswa. Para relawan tersebut akan diberikan pembinaan teknis pengawasan pemilu oleh Bawaslu. Dengan demikian, para relawan dapat menjadi perpanjangan tangan Bawaslu di lokasi pemungutan suara.
“Kami akan melakukan pembinaan teknis untuk mejadi mata telinga Bawaslu di setiap TPS. Sayangnya, rencana itu masih terganjal anggaran yang belum disetujui Kementerian Keuangan (Kemekeu). Padahal, DPR telah memberikan lampu hijau agar anggaran perekrutan itu dikucurkan,” jelasnya.