Submitted by Hendi Poernawan on
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bawaslu Membelajarkan di Bali, Kamis, (4/12/2025).

Badung, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menilai, programBawaslu membelajarkan merupakan salah satu upaya Bawaslu untuk membangun kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) seluruh jajaran Bawaslu pada masa mendatang. Kata Herwyn, kegiatan ini merupakan pembelajaran berkelanjutan dengan menyinkronkan konsep teori, regulasi dan pengalaman.

 

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab dan komitmen kami untuk menguatkan seluruh jajaran, sehingga bukan sekadar belajar teori, regulasi, tetapi harus melakukan praktik yang terbaik di lapangan,” katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bawaslu Membelajarkan di Bali, Kamis, (4/12/2025). 

 

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Diklat Bawaslu ini menambahkan, program ini dibangun dengan filosofi pembelajaran berkelanjutan yang menempatkan seluruh peserta pada posisi setara, baik pimpinan maupun pegawai sekretariat. Melalui pendekatan peer teaching, sambungnya, setiap anggota Bawaslu Provinsi bertindak sekaligus sebagai pembelajar dan pengajar yang menyusun, mempersiapkan, dan menyampaikan materi. 

 

“Konsep team-based learning diterapkan untuk mendorong kolaborasi, kesetaraan, serta suasana pembelajaran yang edukatif, kompetitif, dan menyenangkan,” tuturnya.

 

Dikatakan Herwyn, untuk mendukung tujuan tersebut, Bawaslu menyusun kurikulum komprehensif yang mencakup sepuluh klaster utama dengan total tiga puluh topik pembelajaran. Seluruh topik, katanya, dirancang untuk mencerminkan spektrum penuh tugas pengawasan pemilu di era modern.

 

“Di antaranya mulai dari administrasi kelembagaan, analisis risiko, penegakan hukum pemilu, teknologi digital dan keamanan siber, analitik data, kepemimpinan, investigasi lanjutan, komunikasi publik, hingga pemilu inklusif serta dinamika demokratisasi pasca reformasi,” jelasnya. 

 

Menurut Herwyn, kurikulum ini menjadi kerangka kerja pembelajaran yang memastikan peserta tidak hanya memahami konteks kerja pengawasan, tetapi juga mampu menerapkan pendekatan berbasis data, teknologi, dan tata kelola yang modern.

 

Program ini merupakan inisiatif Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Diklat untuk memperkuat kompetensi aparatur pengawas pemilu di seluruh Indonesia melalui pembelajaran kolaboratif yang terintegrasi dengan teknologi digital. 

 

Pelaksanaan kegiatan ini menjadi respons langsung terhadap perkembangan lingkungan strategis yang ditandai percepatan transformasi digital, meningkatnya kompleksitas pengawasan pemilu, serta maraknya disinformasi yang memerlukan kecakapan analitis dan teknologi yang lebih kuat.

 

Foto: Hendi Poernawan

Editor: Dey