Submitted by Hendi Purnawan on
Pemotongan tumpeng sebagai simbolis Tasyakuran HUT ke-17 Bawaslu, Selasa (15/4/2025).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Ketua Bawaslu Rahmat Bagja berharap pemilu dan pemilihan selanjutnya tidak dilakukan pada tahun yang sama. Sebab, sebelumnya yang serentak, mengalami banyak kekurangan. Maka perlu dilakukan evaluasi secara keseluruhan.

“Kami harap (pemilu dan pemilihan) tidak disamakan. Akan lebih baik jika (pelaksanaan) dipisah atau ada jedanya. Tahapan pemilu dan pemilihan 2024 lalu berjalan beririsan. Penyelenggara hanya memiliki sedikit waktu,” katanya dalam Tasyakuran HUT ke-17 Bawaslu, di Jakarta, Selasa, (15/4/2025).

Dikatakan Bagja, rekomendasi pemilu dan pemilihan tidak pada tahun yang sama sudah disampaikan kepada pemerintah, Komisi II DPR RI dan para stakeholder terkait. Bawaslu masih menunggu respon dari beberapa pihak tersebut.

”Semoga hal ini bisa diselesaikan dengan baik. Bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Inilah pekerjaan rumah penyelenggara pemilu beserta para pihak-pihak yang terkait,” terangnya.


Terkait usia Bawaslu yang sudah masuk 17 tahun, Bagja berharap Bawaslu menjadi lebih baik dalam menjalankan tugasnya mengawasi pesta demokrasi di Indonesia. juga Semakin mandiri dan independen.


”Memasuki usia 17 tahun, Bawaslu semakin dewasa. Sudah 17 tahun melihat dunia, ada pengalaman dan pembelajaran. Serta merasakan asam, pahit, getir, suka dan duka dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsi sebagai lembaga.

Dalam tasyakuran ini dihadiri oleh sejumlah tamu undangan. Diantaranya Pimpinan Bawaslu RI periode 2008-2012, Wahidah Suaib dan Nunung Widyaningsih, lalu Pimpinan Bawaslu periode 2012-2017 Nelson Simanjuntak dan Nasrullah dan Pimpinan Bawaslu periode 2017-2022 Abhan dan Ratna Dewi Pettalolo. Turut hadir Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar Zulfikar Arse Sadikin. Anggota KPU August Mellaz dan Ketua DKPP Heddy Lugito.


Foto: Jaka

Editor: Reyn Gloria