Dikirim oleh Robi Ardianto pada
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan 'Peran Serta Gerakan Pramuka dalam Partisipasi Pengawasan Pemilu' di Jakarta, Senin (15/12/2025).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum — Bawaslu menggandeng Gerakan Pramuka untuk memberikan pendidikan politik kepada pemilih pemula melalui program Saka Adhyasta Pemilu. Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menjelaskan Gerakan Pramuka memiliki kesamaan nilai dengan Bawaslu, yakni netral, independen, dan konsisten dalam pembinaan karakter.

Nilai tersebut, kata dia, krusial dalam membentuk pemilih pemula yang berintegritas serta berani menolak praktik politik uang. Apalagi, tegas Bagja, Gerakan Pramuka memiliki peran penting dalam menanamkan tanggung jawab terhadap proses demokrasi yang berjalan di Indonesia.

“Pramuka merupakan gerakan yang netral dari pengaruh partai politik dan politik praktis. Bawaslu juga bersikap netral dan independen dari seluruh pengaruh partai politik. Kesamaan visi dan misi inilah yang menjadi dasar kerja sama kami dengan Gerakan Pramuka, khususnya dalam memberikan pendidikan bagi pemilih pemula,” katanya dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan 'Peran Serta Gerakan Pramuka dalam Partisipasi Pengawasan Pemilu' di Jakarta, Senin (15/12/2025). 

Bagja menjelaskan program Saka Adhyasta Pemilu menyasar pemilih pemula atau Pramuka usia penegak yang diproyeksikan akan menjadi pemilih pada satu hingga dua pemilu mendatang. Dia berharap pendidikan politik yang diberikan sejak dini dapat membentuk kesadaran politik yang berkelanjutan.

“Saka Adhyasta Pemilu tidak mengajarkan politik praktis. Ini adalah pendidikan politik adiluhung, pendidikan politik yang mengajarkan memilih pemimpin bukan dengan politik uang, melainkan berdasarkan rekam jejak yang baik,” jelasnya.

Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional (Kwarnas) Bahtiar Utomo mendukung program Saka Adhyasta Pemilu sebagai sarana pendidikan politik bagi pemilih pemula. Dia menegaskan, pendidikan politik tersebut tidak ditujukan untuk mendukung golongan tertentu, melainkan sebagai tanggung jawab moral dan kebangsaan Pramuka dalam menjaga kualitas demokrasi.

“Harapannya, pemilu dapat berjalan secara jujur, adil, dan bermartabat, serta tetap menjunjung tinggi prinsip netralitas, independensi, dan nilai-nilai luhur Gerakan Pramuka, yakni Trisatya dan Dasa Darma Pramuka,” katanya saat membacakan pesan dari Ketua Kwarnas Budi Waseso. 

Sebagai informasi, Saka Adhyasta Pemilu merupakan Satuan Karya Pramuka yang fokus pada pengawasan pemilu. Program ini lahir sejak 2018 dari semangat pengawasan partisipatif yang digagas Bawaslu untuk melibatkan pemuda, khususnya anggota Pramuka, dalam mengawal proses demokrasi, mencegah pelanggaran, serta mengedukasi pemilih pemula.

Foto: BSW

Editor: BSW