Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu menyiapkan program Bawaslu Membelajarkan sebagai upaya menjadikan lembaga ini pusat belajar pengawasan pemilu dan demokrasi di Indonesia. Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menjelaskan, program ini dirancang tidak hanya untuk memperkuat kapasitas internal pengawas pemilu, tetapi juga membangun literasi demokrasi masyarakat secara luas.
“Bawaslu berkomitmen untuk membangun dirinya sebagai pusat pembelajaran pengawasan pemilu. Ini bukan sekadar tugas kelembagaan, tetapi juga bagian dari tanggung jawab membangun literasi demokrasi di masyarakat,” tegasnya dalam Sosialisasi dan Persiapan Substansi Bawaslu Membelajarkan 2025, Jumat (3/10/2025).
Sebagai langkah awal, ujarnya, Bawaslu memperkuat fungsi perpustakaan, baik fisik maupun digital, agar bisa menjadi pusat dokumentasi dan rujukan akademik tentang pengawasan pemilu. Dia mengatakan, dengan begitu masyarakat, akademisi, hingga komunitas internasional dapat menjadikan Bawaslu sebagai sumber informasi dan penelitian.
Lebih jauh, kata dia, program Bawaslu Membelajarkan juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran kritis masyarakat mengenai pentingnya pengawasan partisipatif. Demokrasi, tegas dia, tidak cukup hanya dijalankan oleh regulasi dan institusi, tetapi juga membutuhkan rakyat yang cerdas, kritis, dan berdaya.
Lalu, lanjutnya, pemilu yang demokratis, hanya terwujud jika rakyat ikut aktif mengawasi. "Melalui program ini, Bawaslu ingin menjadi rumah belajar bersama, tempat di mana nilai keadilan, keterbukaan, kejujuran, dan integritas tidak hanya dipraktikkan, tetapi juga diajarkan dan diwariskan,” lanjutnya.
Selanjunya, kata dia, dalam pelaksanaannya, Bawaslu akan melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, lembaga riset, media, hingga pegiat demokrasi. Kolaborasi ini diharapkan membuat pembelajaran tidak hanya sebatas teori, tetapi juga berangkat dari pengalaman nyata di lapangan.
Selain itu, kata dia, program ini akan difokuskan pada generasi muda, terutama pemilih pemula yang akan mendominasi Pemilu 2029. Herwyn menekankan pentingnya menyiapkan generasi tersebut bukan hanya sebagai pemilih cerdas, melainkan juga sebagai pengawas aktif untuk menjaga kedaulatan rakyat.
“Bawaslu Membelajarkan adalah laboratorium demokrasi sekaligus warisan yang kita tinggalkan bagi masyarakat. Melalui literasi demokrasi, kita ingin memastikan demokrasi Indonesia terus tumbuh sehat dan berkualitas,” tegasnya.
Editor: Dey