Dikirim oleh Hendi Poernawan pada
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kedua dari kanan) saat memberikan materi di acara Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan 2025 di UIN Khas Jember, Selasa (16/12/2025).

Jember, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menilai pengawasan partisipatif sebagai pendekatan penting untuk meningkatkan integritas dan kualitas Pemilu maupun Pemilihan. Karena itu, kata Bagja, Bawaslu akan terus mengembangkan pengawasan partisipatif.

“Kami akan menyusun role model program pengawasan partisipatif. Setiap provinsi mengusulkan role model, indikator, dan memiliki aktor penggerak,” ucapnya dalam kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan 2025 di UIN Khas Jember, Selasa (16/12/2025).

Bagja menambahkan, Bawaslu terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk kolaborasi kegiatan, dalam rangka menjaga keberlangsungan program pengawasan yang sudah berjalan. Salah satunya, kata Bagja, kerja sama dengan perguruan tinggi.

“Bawaslu melakukan kolaborasi sosialisasi pengawasan partisipatif, seperti Bawaslu Ngampus, Goes To Kampus Goes To School, sosialisasi pengawasan keliling, Bawaslu Mengajar, Bawaslu Student Camp, dan lain-lain,” ungkapnya.

Alumni Utrecht University Belanda, ini menuturkan, saat ini Bawaslu terus mengembangkan ekosistem demokrasi di tingkat lokal melalui penguatan pemilihan demokratis di kalangan mahasiswa, pelajar, pemuda, maupun pemilihan kepala desa. Program tersebut bertujuan mengembangkan pemberdayaan komunitas, seperti forum warga dan kampung pengawasan partisipatif pada masa non-tahapan, untuk memperkuat demokrasi serta menumbuhkan kesadaran politik menjelang Pemilu 2029.

“Masih banyak hal yang sudah dan terus Bawaslu lakukan, seperti penguatan literasi kepemiluan, demokrasi, dan pemberdayaan masyarakat: membentuk komunitas yang fokus pada isu perempuan, masyarakat adat, seni, desa anti-politik uang, konten kreasi, dan forum diskusi,” terangnya.

Foto: Hendi Poernawan

Editor: Nofiar