Denpasar, Bawaslu Bali - Bawaslu Provinsi Bali menerima hibah tanah dan gedung dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Kedua belah pihak melakukan tanda tangan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di rumah jabatan Gubernur Bali, Jumat, (30/12/2022).
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menjelaskan secara rinci Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dengan menekankan lima isu strategis. Menurutnya, ke depan, Bawaslu akan membuat turunan IKP bersifat tematik.
Jakarta, Badan Pengawas Pemilu- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyampaikan terobosan Bawaslu dalam memperkuat pemyelenggaraan pemilu ramah perempuan. Dia menyampaikan tiga terobosan yang tengah dilakukan Bawaslu sekaligus membeberkan dua tantangan berkaitan regulasi dan kesadaran adanya keterwakilan perempuan.
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024. Dalam IKP tersebut, Bawaslu melakukan pemetaan potensi Kerawanan di 34 provinsi dan 514 kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Bawaslu menemukan lima masalah dalam tahapan pengawasan verifikasi faktual (verfak) dan verfak perbaikan partai politik calon peserta Pemilu 2024. Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengungkapkan, lima masalah ini memengaruhi efektifitas pelaksanaan pencegahan, pengawasan, penanganan pelanggaran, dan penyelesaian sengketa proses pemilu.
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyampaikan perlunya memperkuat data pengawasan baik di pusat (Bawaslu RI) hingga daerah, (Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota).
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja berharap konsolidasi nasional alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) lahirkan ide dan gagasan yang baru dalam melakukan kerja-kerja pengawasan. Hal itu dikatakan Bagja saat membuka konsolidasi melalui daring dengan tema Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis, Rabu (7/12/2022) malam.
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan, untuk meningkatkan peran serta perempuan dalam politik, dapat dimulai dengan peningkatan literasi sehingga lebih kritis dalam menentukan pilihan dan terlibat dalam pengawasan partisipatif. Selain itu, dia merasa perlunya para calon perempuan berjuang dari awal proses kontestasi politik praktis.